Dalam upaya pencegahan dan penurunan gizi buruk, UPT Puskesmas Gunem bekerja sama dengan CSR Semen Gresik menggencarkan program AYOMI (Ayo Optimalkan Gizi). Program inovasi  ini berkontribusi dalam menangani persoalan gizi buruk dan stunting yang kini menjadi perhatian serius pemerintah. Empat desa yang disasar program AYOMI adalah desa Kajar, Timbrangan, Pasucen dan Tegaldowo.

    “Program AYOMI ini sangat membantu kami dalam penangangan kasus gizi buruk. Pemenuhan nutrisi balita gizi buruk yang memang berasal dari keluarga kurang mampu itu juga tercukupi dengan adanya program ini.”, tutur Nutrisionis UPT Puskesmas Gunem, Nuruz Zahrotun Nisak.

    Keluarga balita gizi buruk juga sangat terbantu, terlebih kondisi masih pandemi Covid-19 yang semua serba sulit. Sebab kondisi ekonomi keluarga balita gizi buruk mayoritas tergolong kurang mampu.

    Program AYOMI ini pertama kali digulirkan pada September 2019 yang bekerja sama langsung dengan Semen Gresik. Program ini berupa pendampingan pola asuh anak dan pemberian nutrisi (makanan tambahan) yang terjawal secara periodik hingga pemberian bantuan untuk balita gizi buruk yang menjalani perawatan di rumah sakit.

    Selain pemberian makanan tambahan yang bekerja sama dengan Semen Gresik, kegiatan lain dari AYOMI Gizi ini antara lain :

1.    Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) Pada Remaja Putri

2.    Kelas Asi Eklusif yang dilakukan di Ruang Laktasi/Ruang Nifas

3.    Monitoring pelaksanaan pemantauan pertumbuhan rutin/penimbangan serentak di posyandu

4.    Kunjungan rumah balita/ibu hamil yang mengalami permasalahan gizi

5.    Kelas balita gizi kurang/stunting

6.    Pemberian PMT Pemulihan kerjasama dengan Dana Desa

7.    Pemberian Vitamin A dan Obat Cacing

8.    Validasi dan evaluasi data pelaporan gizi di ePPGBM dengan KPM (Kader Pembangunan Manusia)

9.   Pemeriksaan komprehensif pada balita stunting/gizi buruk yang meliputi pemeriksaan fisik oleh tim dokter, pemeriksaan laborat, konseling oleh petugas gizi

     Dengan adanya program AYOMI ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka kejadian balita gizi buruk dan stunting, meningkatkan pemenuhan nutrisi pada balita gizi buruk dan stunting, serta meningkatkan status gizi balita agar tidak jatuh ke gizi kurang maupun gizi buruk